Ada ruang kosong di samping mereka, pintu yang memiliki jendela itu terbuka seluruhnya jadi dera bisa menatap masuk kedalam,"sini sini kosong nih" kata dera langsung masuk keruangan berukuran cukup luas, ada tempat duduk empuk berkaki kayu, "wihh asiknya" nakula langsung menyerbu makanan yang terdapat di dalam lemari kamar.
malam datang diikuti cahaya mentari yang lambat laun hilang, "dera mau kemana kamu" kata indri melihat dera melangkah keluar ruangan berwarna coklat itu,"nyari sesuatu nih, pengen coffee" dera tersenyum kearah indri, dua sahabatnya sudah tidur dari tadi, "ikut" indri berdiri dari duduknya," jangan ntar ga bisa tidur" kata dera langsung meninggalkan indri.
dera berjalan dikoridor kayu mencari bayangan yang dia lihat sekilas tadi dijendela kamarnya," ayo lah kemari pejalan angin" kata dera, ketika dera menyebutkan kata itu langsung berhembus angin di korodor itu tanpa sebab, "datang pada ayah nak" dera mulai bertingkah aneh namun kemunculan seorang wanita berjubah hitam membuatnya berapi api, dera langsung mengeluarkan sabit panjangnya dari tas kucingnya yang sedari tadi ikut bertengger dikepalanya, "meo.." suara kucing itu setelah sabit keluar dari mulutnya yang sedikit melebar. dera menatap kearahnya seraya mengamati semua gerak geriknya, terutama kakinya yang takterlihat menyentuh tanah,"wush" angin berhembus kencang dibarengi dengan hilangnya wanita tadi, "hihihihi" suara cekikikan mulai samar terdengar, "bruk" tubuh dera terhempas kebelakang seperti ada yang menabraknya dengan kencang, "sial dia tidak terlihat" kata dera yang mulai lebih waspada.
cukup lama mereka beradu keahlian ditempat sempit itu akhirnya dera mulai keasal, "terpaksa aku menggunakan kemampuanku" kata dera sambil menegakkan pungguingnya lalu berdiri tegak, wanita itu mulai melepas jubahnya,"apa yang akan kau lakukan" kata wanita itu, "bufff" seisi gerbong jadi gelap penuh kabut hitam, "apa ini" wanita itu sedikit takut, dera mulai mengarahkan sabitnya keleher wanita itu, "rasakan ini" triaknya, "ahkk" suara wanita itu kesakitan tapi lehernya masih menempel di badannya, tangannya kini mulai mengucurkan darah cukup banyak,"apa kau adalah the death walker" suara wanita itu bergetar didalam gelapnya kabut, "hahahha" dera hanya tertawa dan menghabisi wanita itu dengan sabit panjangnya
setelah kejadian itu dera kembali menyusuri gerbong ke gerbong, di perjalan dia melihat beberapa kamar yang ada penghuninya dan ada pula yang berwajah manis membuat dera berhenti sebentar lalu tersenyum karena prempuan itu melihat kearah dera, gerbong demi gerbong telah terlewat hingga dera menemukan sebuah gerbong yang ditutup rapat dan dikunci, "tempat apa ini" pikir dera sambil terus menyelidik dari balik kaca kecil yang terdapat di pintu besi itu....
malam datang diikuti cahaya mentari yang lambat laun hilang, "dera mau kemana kamu" kata indri melihat dera melangkah keluar ruangan berwarna coklat itu,"nyari sesuatu nih, pengen coffee" dera tersenyum kearah indri, dua sahabatnya sudah tidur dari tadi, "ikut" indri berdiri dari duduknya," jangan ntar ga bisa tidur" kata dera langsung meninggalkan indri.
dera berjalan dikoridor kayu mencari bayangan yang dia lihat sekilas tadi dijendela kamarnya," ayo lah kemari pejalan angin" kata dera, ketika dera menyebutkan kata itu langsung berhembus angin di korodor itu tanpa sebab, "datang pada ayah nak" dera mulai bertingkah aneh namun kemunculan seorang wanita berjubah hitam membuatnya berapi api, dera langsung mengeluarkan sabit panjangnya dari tas kucingnya yang sedari tadi ikut bertengger dikepalanya, "meo.." suara kucing itu setelah sabit keluar dari mulutnya yang sedikit melebar. dera menatap kearahnya seraya mengamati semua gerak geriknya, terutama kakinya yang takterlihat menyentuh tanah,"wush" angin berhembus kencang dibarengi dengan hilangnya wanita tadi, "hihihihi" suara cekikikan mulai samar terdengar, "bruk" tubuh dera terhempas kebelakang seperti ada yang menabraknya dengan kencang, "sial dia tidak terlihat" kata dera yang mulai lebih waspada.
cukup lama mereka beradu keahlian ditempat sempit itu akhirnya dera mulai keasal, "terpaksa aku menggunakan kemampuanku" kata dera sambil menegakkan pungguingnya lalu berdiri tegak, wanita itu mulai melepas jubahnya,"apa yang akan kau lakukan" kata wanita itu, "bufff" seisi gerbong jadi gelap penuh kabut hitam, "apa ini" wanita itu sedikit takut, dera mulai mengarahkan sabitnya keleher wanita itu, "rasakan ini" triaknya, "ahkk" suara wanita itu kesakitan tapi lehernya masih menempel di badannya, tangannya kini mulai mengucurkan darah cukup banyak,"apa kau adalah the death walker" suara wanita itu bergetar didalam gelapnya kabut, "hahahha" dera hanya tertawa dan menghabisi wanita itu dengan sabit panjangnya
setelah kejadian itu dera kembali menyusuri gerbong ke gerbong, di perjalan dia melihat beberapa kamar yang ada penghuninya dan ada pula yang berwajah manis membuat dera berhenti sebentar lalu tersenyum karena prempuan itu melihat kearah dera, gerbong demi gerbong telah terlewat hingga dera menemukan sebuah gerbong yang ditutup rapat dan dikunci, "tempat apa ini" pikir dera sambil terus menyelidik dari balik kaca kecil yang terdapat di pintu besi itu....